Senin, 11 Agustus 2014

PENAWARAN KERJASAMA KEMITRAAN PENANAMAN POHON KAYU JABON



PENAWARAN

KERJASAMA KEMITRAAN

PENANAMAN POHON KAYU JABON  

(Anthocephalus Cadamba)


CV. TUTURUBUS

JALAN RAYA TIMUR KM 32 No. 589 DESA CICALENGKA WETAN

KECAMATAN CICALENGKA KABUPATEN BANDUNG 40395

Contact : WAWAN SETIAWAN

Telp. 022-794 9174

Hp. 0821 1940 8594 - 0852 9477 9584

Email : tuturubus11@gmail.comone_ftr@yahoo.co.id





KATA PENGANTAR

Lahan kritis yang tersedia saat ini sangatlah luas dengan  kondisi sangat memprihatinkan, MASALAH  semak belukar, rumput ilalang yang tinggi ataupun gundulnya lahan menjadi kesulitan untuk dijadikan lahan produktif. Perlu sentuhan dari berbagai pihak yang peduli, sehingga lahan tersebut menjadi produktif dan dapat menjadi saluran berkah bagi banyak orang, khususnya petani penggarap setempat.
                POTENSI yang sangat besar terkandung dilahan kritis tersebut  dan itu dapat menjadi sebuah sumber pendapatan bagi banyak orang. Tanpa adanya  uluran tangan kesadaran dari pihak yang peduli, potensi itu tidak akan muncul bahkan  akan terkubur sangat dalam, seiring dengan semakin bertambahnya perjalanan waktu.
Tanah, udara, air, api, tumbuhan, binatang serta semua yang terkandung di bumi ini adalah di peruntukan untuk kebutuhan hidup makhluk Tuhan yang bernama MANUSIA. Hubungan yang Terbentuk dari rasa saling membutuhkan dan berakibat pada keuntungan secara bersama menjadi dasar kebersamaan yang terlahir  dari ungkapan hati “PEDULI”. Yang lemah membutuhkan yang kuat, yang kuat membutuhkan yang lemah, yang kecil membutuhkan yang besar,  yang besar membutuhkan yang kecil, dan lain sebagainya. Adapun Nilai ekonomi yang timbul hasil dari  hubungan kebersamaan tersebut adalah dampak positip dari kepedulian. Besar atau kecilnya nilai ekonomi yang didapat tergantung pada seberapa besar keikhlasan ataupun keseriusan dari kepedulian itu.
PENGHIJAUAN adalah salah satu yang utama untuk penanggulangi semua permasalahan tersebut di atas. Penghijauan mempunyai manfaat sangat banyak “ MULTI EFEK ” . kesejukan udara terjaga karena adanya produksi oksigen dan penyerapan karbon oleh pohon, ketersediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat terpenuhi karena pohon dapat menyerap, menyimpan dan menyalurkan air dengan baik,, terhindar dari banjir dan erosi, pencegahan global Warming, Meningkatkan perekonomian Rakyat, DLL.
Sentuhan kepedulian atas dasar kesadaran bahwa menjaga keseimbangan bumi kita ini adalah tanggung jawab bersama, dan itu sangatlah di perlukan guna merealisasikan keberhasilan program ini. Insya Allah dengan Program penjalinan kerjasama Penanaman Pohon Kayu Jabon yang kami luncurkan ini menjadi perantara terjadinya kepercayaan, kebersamaan dan kekuatan yang dapat terlahirnya suatu kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. Amin.
Oleh karena itu, Kami CV. TUTURUBUS  selaku Perusahaan yang mempunyai komitment  untuk melindungi, menjaga dan menyelamatkan Alam ini,  tersentuh untuk dapat menjadi salah satu sosok Perusahaan yang ikut berperan aktiv dalam menyelesaikan permasalahan dan pencerah baru dalam dunia Penghijauan, berbasis pada Pelestarian hutan yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka kami meluncurkan program   kepedulian Melalui penjalinan kerjasama Penanaman pohon Kayu Jabon Penjalinan Kerjasama antara Pemilik lahan, Investor (Penanam Modal), Petani Penggarap dan Pengelola, Pengawas(Supervisi) serta Tim Keamanan. Oleh karena kami menawarkan Kerjasama Penanaman Tanaman Kayu Jabon kepada Perorangan, Pemerintah, BUMN maupun Swasta Nasional untuk menjadi INVESTOR (penanam Modal) dalam program ini.


Wawan Setiawan
Direktur CV. Tuturubus


PENDAHULUAN
Diperhatikan karena memperhatikan, dihargai karena menghargai, diakui karena mengakui, dll. Sebuah rangkaian kata yang mudah untuk diungkapkan, sebuah rangkaian antara aksi dan reaksi. Makna yang terkandung didalamnya begitu dalam. hidup sebagaimana layaknya manusia merdeka adalah harapan setiap orang, kenyataan berdasarkan ketentuan tuhan, menjadikan beraneka ragamnya keadaan manusia, ada miskin dan kaya, ada bahagia dan sengsara, ada sakit dan sehat, ada terpuruk dan sukses. Diantara pasang- pasangan tersebut terbentang satu garis benang merah, yang tersambung sebagai pemersatu yang saling mengikat menjaga keseimbangan kehidupan.
Rasa adalah salah satu komponen diri yang diberikan Tuhan pada setiap manusia, komponen yang begitu halus bersifat murni bersih siap sedia menerima ajaran hidup untuk dapat berbuat sesuatu yang berguna. Rasa inilah yang menjadi garis benang merah penyambung kesatuan untuk terciptanya kepedulian antara si miskin dan sikaya, si sakit dan si sehat, yang terpuruk dan sukses. Kepedulian adalah wujud rupa dari Nurani yang bersemayam di lubuk hati terdalam, terlahir akibat dari olah rasa yang berpedoman pada kenyataan bahwa diri ini hanyalah satu sosok makhluk yang diciptakan Tuhan dalam keadaan lemah, tak berdaya upaya, di tempatkan di alam dunia yang segala sesuatu nya di sediakan oleh Tuhan untuk diri agar menjadi berdaya upaya serta berguna bagi diri yang lainnya, sebagai wujud pembuktian terima kasih dan pengabdian pada Tuhan yg Maha Esa
Semangat hidup adalah sesuatu dasar yang utama untuk mengawali kegiatan kehidupan yang jelas dan terarah, pengakuan terhadap satu potensi seseorang dengan memberdayakan potensinya itu hingga melahirkan sesuatu yang berguna untuk diri nya dan orang sekitarnya, akan membuat munculnya semangat hidup baru, terkadang kekuatan yang terlahir dari semangat hidup tersebut melebihi dari perkiraan.
Berdasar akan hal tersebut, kami CV. TUTURUBUS, selaku Perusahaan yang mempunyai komitment  untuk melindungi, menjaga dan menyelamatkan Alam ini,  menyusun Program program   kepedulian Melalui penjalinan kerjasama Penanaman pohon Kayu Jabon dengan tujuan memberikan sesuatu yang berguna sehingga dapat menumbuhkan rasa kebahagian pada setiap orang melalui kegiatan penanaman pohon terpadu dan berkelanjutan dengan sasaran utama fungsi ekologi bagi keseimbangan alam dan fungsi ekonomi untuk kemakmuran bersama, dengan pola kerja utama melalui pemaksimalan pemberdayaan masyarakat serta memberikan pembinaan dan pendidikan di Pondok pesantren dengan sasaran dapat membentuk karakter moral manusia yang sesuai dengan kehendak Tuhan yang maha kuasa
Kiranya sudah tepat waktu, kita semua melangkah dan bergandeng tangan untuk bersama-sama menjadi solusi bagi semua Masalah melalui Potensi yang ada dengan bergerak bersama kami CV. TUTURUBUS


A.                 Kebutuhan Kayu Jabon
Kebutuhan kayu untuk pasar global pada tahun 2001 saja mengalami kekurangan yang semakin meningkat tajam sementara pada saat yang bersamaan terjadi proses penyempitan kawasan hutan. Kenyataan tersebut telah membuka pasar yang lebar bagi siapapun yang melakukan investasi dalam bidang perkayuan ini. Kawasan hutan tropis mengalami kerusakan yang cukup parah. Penebangan tanpa diimbangi dengan upaya regenerasi serius menjadi penyebab utama masalah ini. Kerusakan hutan di kawasan tropis meningkatkan suhu bumi dan menipiskan kadar oksigen bumi. Kenyataan tersebut telah ikut mendorong organisasi international perkayuan (ITTO) untuk ikut serta menentukan masa depan perdagangan kayu tropis. Organisasi ITTO (International Tropical Timber Organization) telah mengumumkan beberapa langkah untuk melindungi hutan tropis yang telah dilaksanakan mulai tahun 2002. Menjelang abad yang mendatang, ITTO menggunakan syarat bahwa kayu-kayu tropis tidak boleh diekspor kecuali kayu tersebut merupakan hasil pengolahan. Oleh karena itu sangat diperlukan program pembudidayaan kayu secara komersial untuk menghasilkan kayu bermutu dengan nilai yang lebih tinggi. Dibandingkan dengan jenis-jenis kayu yang lain, kayu jabon merupakan jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat, berbatang silinder dan lurus, kayunya berwarna putih kekuningan tanpa terlihat serat, yang sangat baik dipergunakan untuk pembuatan kayu lapis maupun kayu gergajian.

B.      Apa itu jabon ? Mengapa jabon ?
Jabon atau dalam bahasa latinnya disebut Anthocephalus cadamba merupakan tanaman kayu yang sebenarnya tumbuh liar di hutan. Tumbuhan ini sebenarnya dulu di tahun 1970-an sangat terkenal namun karena perkembangan eksploitasi hutan dan beralih fungsinya hutan menjadi ladang atau kebun menjadikan tanaman ini sulit ditemukan. Tanaman jabon sebenarnya merupakan tanaman yang dapat menjadi konservasi bagi tanah dan hutan karena sifatnya yang memiliki akar serabut dan banyak sekali menyerap air. Sebagai tanaman hutan, jabon jarang sekali dibudidayakan karena karakteristik tanamannya membuat budidaya jabon menjadi unik dan sangat bergantung pada alam sehingga tidak dapat direkayasa. Tanaman jabon mulai dilirik oleh pelaku ekonomi semenjak bahan baku industri perkayuan memiliki keterbatasan sumber daya sehingga memerlukan alternatif bahan baku.

C.      Karakteristik Tanaman jabon yang unik :
1.     Jabon mudah tumbuh tanpa perlakuan khusus dan ekstrim.
2.    Batang jabon memiliki karakteristik yang unik yaitu silinder dan tegak lurus.
3. Cabang jabon dapat rontok dengan sendirinya sesuai dengan umur dan iklim sehingga dapat mengoptimalkan tumbuh kembang batangnya secara mandiri.
4. Warna kayu jabon putih kekuning-kuningan sehingga memenuhi syarat karakteristik  bahan baku furniture.
5.    Serat kayu jabon padat halus, sangat sesuai untuk produk plywood atau furniture.
6. Jabon memiliki ekologi tumbuh pada ketinggian 0 sampai 1000 dpl sehingga memiliki cakupan kesesuaian tanam yang lebih luas dibanding tanaman kayu yang lain
7.    Tanaman jabon dapat tumbuh pada pH tanah antara 4,5 sampai 7,5.
8.   Tanaman jabon dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 1500 s.d 3000 mm/th.
9.   Suhu lingkungan tempat tanaman jabon tumbuh berkisar antara 14 sampai 40°C
10.Usia tebang jabon relatif singkat yaitu berkisar antara 5 sampai 8 tahun
11.Secara ekonomis, jabon merupakan bahan baku untuk pembuatan industri multipleks, kertas, furniture, kerajinan tangan, pensil, dll.
 D.          Menanam Jabon Bagaikan Menanam Emas
Jabon (Anthocephalus cadamba), adalah salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0–2000 m dpl (di atas permukaan laut). Saat ini jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon / albasia.  Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi, diantaranya adalah:
1.       Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th.
2.       Masa produksi jabon yang singkat, hanya 4–5 tahun.
3.      Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus.
4.      Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self prunning).
 
E.          Nilai Ekonomi
   Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar. Perkiraan dari penjualan dari pola tanam 3x3m atau 1100 pohon/ha, berumur 5 tahun sebanyak 770–880 m3 atau rata-rata 825 m3 per ha. Prediksi harga jabon pada 5 tahun mendatang Rp1,2-juta/m3. Dengan harga jual Rp1,2 juta per m3 dan produksi 825 m3, maka omset dari penanaman jabon mencapai Rp 990 juta per ha. Saat ini harga per m3 jabon berdiameter 25cm up Rp. 1.000.000,- , kalau seandainya saja harga jualnya tak terkerek naik pun, hasil Investasi nya masih sangat menguntungkan. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada tanaman jabon setelah dipanen pada usia 5-6 tahun (asumsi harga terendah, dan batang terkecil) pada setiap batang kayu jabon diperoleh : Tinggi batang yg bisa terjual rata-rata 12 m.  Diameter batang rata-rata 25 cm.  Maka dari tiap batang pohon jabon menghasilkan kayu yang bisa dijual sebanyak 0,588 m³, sedangkan harga per kubik saat ini, untuk diameter 25 -29 Cm dan panjang 130 Cm Rp 1.000.000,- per M3. Sehingga harga terendah 1 batang pohon jabon usia 5-6 tahun minimal seharga Rp 588.000,-/pohon. Bila dalam satu hektar lahan di tanam 1100 pohon (pola tanam 3x3m), maka akan menghasilkan omzet Rp. 588.000,- x 1100 pohon/ha = Rp. 646.800.000,-.  Informasi Harga kayu jabon per kubik pada tahun 2009 :
1.       Diameter 25-29 cm, Rp 1.000.000,-
2.       Diameter 30-39 cm, Rp 1.100.000,-
3.      Diameter > 40 cm, Rp 1.200.000,-.
Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan/permintaan yang semakin bertambah tiap tahunnya, sedangkan persediaan kayu jabon semakin lama semakin terbatas.

1.                   PELUANG INVESTASI POHON KAYU JABON
Program ini melibatkan penyandang dana/pemodal/investor  baik perseorangan maupun kelompok atau Instansi / Lembaga, untuk menanam saham/menginvestasikan uang pada tanaman/ pohon dimana akan mendapatkan keuntungan pada masa tebang/ panen. Pengelolaan mekanisme program ini dilaksanakan oleh CV. TUTURUBUS, Yang bertanggung jawab sejak mulai penanaman awal sampai dengan penjualan hasil panen.

 Analisa perhitungan investasi nya, sebagai berikut :

A.                 Rincian Biaya Usaha Budidaya Tanaman Kayu Jabon

No.
Jenis Kegiatan
Satuan
Banyak
Harga Satuan
Jumlah


1
Pembelian Bibit
Batang
1.100
2.000
2.200.000

2
Pembelian Bibit Penyulam
Batang
275
2.000
550.000

3
Pengadaan Peralatan






a. Semprotan
Buah
1
700.000
700.000


b. Parang
Buah
1
67.500
67.500


c. cangkul
Buah
1
75.000
75.000

4
Pembelian Pupuk






a. organik kandang/kompos
Kg
6.250
750
4.687.500


b. organik Cair
Botol
6
200.000
1.200.000


c. Npk 16-16-16
Kg
250
9.000
2.250.000

5
Biaya Tenaga Kerja






a. Pengolahan Lahan
HOK/Ha
60
50.000
3.000.000


b. Pembuatan Lubang
HOK/Ha
40
50.000
2.000.000


c. Penanaman
HOK/Ha
25
50.000
1.250.000


d. Pemupukan Awal
HOK/Ha
10
50.000
500.000

6
Perawatan-Pemeliharaan






a. Penyiangan
kali
11
200.000
2.200.000


b. pembabadan/pembersihan lahan
kali
11
500.000
5.500.000


c.Pemupukan Lanjutan
kali
5
200.000
1.000.000

7
Pembelian Pestisida






a. Insektisida
kali
6
120.000
720.000


b. Fungisida
kali
6
100.000
600.000

8
Pengelolaan






a. Administrasi
Hektar
1
1.500.000
1.500.000


b. Pengawasan dan pengamanan
Hektar
1
3.000.000
3.000.000

JUMLAH

33.000.000

Terbilang : Tiga puluh tiga juta rupiah













B.                 Para Pihak Penerima Bagi Hasil Pemanenan

a.      Investor                                                =  50 %
b.      Pemilik Lahan                                       =   15 %
c.       Petani Penggarap                                 =   15 %
d.      Pengelola/CV. Tuturubus                      =   15 %
e.      Tim Keamanan/Aparat Setempat          =     5 %
Total                                                  =  100 %
C.                  Analisa Keuntungan
1.          Hasil Pemanenan/Produksi
Estimasi  0,588 m3/pohon  di usia 5-6 tahun  x  1100 pohon  =  646,8 m3
Hitungan : 646,8 m3 x Rp. 1.000.000,00 (terima di pabrik)

Penjualan log Kayu/Penerimaan                   = Rp.   646.800.000,00

2.         KEUNTUNGAN

a.    Penerimaan kotor/Hasil Panen                   = Rp.   646.800.000,00

b.   Biaya Operasional Panen :

1.      Biaya tebang Rp.150.000,-/m3 x 646,8 m3                          Rp.      97.020.000,-
2.     Biaya transport  dari kebun Rp. 50.000,-/m3 x 646,8 m3        Rp.      32.340.000,-
3.     Biaya transport ke Pabrik Rp.100.000,00/m3 x 646,8 m3     Rp.     64.680.000,-
4.    Retribusi  x Rp. 10.000,- x 646,8 m3                                    Rp.       6.468.000,-
JUMLAH                                                                                      Rp.    200.508.000,-

c.    Keuntungan sebelum infaq/zakat
                  Rp. 646.800.000,-        Rp. 200.508.000,-                 = Rp.    446.292.000,-
d.   Keuntungan Bersih yaitu Keuntungan kotor di kurangi alokasi social lingkungan (Infaq/Zakat), sebesar 2,5% dari keuntungan kotor, sebagai berikut  :
        Rp. 446.292.000,-          Rp. 11.157.300,-                  = Rp.    435.134.700,-

D.                 PEMBAGIAN KEUNTUNGAN  
f.        Investor                                               =  50 %
g.      Pemilik Lahan                                      =   15 %
h.      Petani Penggarap                                 =   15 %
i.        Pengelola/CV. Tuturubus                      =   15 %
j.        Tim Keamanan/Aparat Setempat          =     5 %
Total                                                   =  100 %
Keterangan:
  1. PEMILIK LAHAN adalah Orang/Perusahaan/Organisasi yang mempunyai lahan dengan bukti kepemilikkan yang sah (Surat Girik/AJB/HGU/SHM).
  2. PETANI PENGGARAP adalah Kelompok Masyarakat Tani di sekitar lokasi lahan yang dibina dan bertindak sebagai pelaksana dari penanaman, perawatan dan pemanenan selama masa tanam sampai dengan panen.
  3. Investor adalah Pihak (Orang/Kelompok/Lembaga Swasta/BUMN/BUMD/PMA) yang membiayai Program investasi Sosial ini, sebesar Rp. 33.000.000,00,- /Hektar
  4. PENGELOLA  adalah Perusahaan yang mengelola, membina, mengawasi dan mengkoordinasi petani penggarap, pemilik lahan dan Tim Keamanan serta bertanggung jawab terhadap kelancaran Program sejak mulai penanaman sampai dengan penjualan hasil panen, yang dalam hal ini Pengelola tersebut adalah CV. TUTURUBUS
  5. TIM KEAMANAN adalah Mitra Pengelola dari daerah setempat (Aparatur Desa dan Keamanan di daerah) yang bertugas sebagai Penanggung Jawab Keamanan dan pengawasan Tanaman dari berbagai gangguan dari pihak luar pelaku maupun pihak dalam pelaku itu sendiri

ESTIMASI BAGI HASIL KEUNTUNGAN PER HEKTAR LAHAN :

No.
Komponen
Persentase
Dari
Keuntungan Bersih
BAGI HASIL DITERIMA
1
Pemilik Lahan
15%
435.134.700,-
65,270,205.-
2
Petani Penggarap
15%
435.134.700,-
65,270,205.-
3
Investor
50%
435.134.700,-
217,567,350.-
4
Pengelola
15%
435.134.700,-
65,270,205.-
5
Tim Keamanan
5%
435.134.700,-
21,756,735.-
JUMLAH
435.134.700,-

Apabila di bandingkan dengan investasi pada Perbankan melalui fasilitas Deposito Perbankan, adalah sebagai berikut           :

a.      Deposito (suku bunga 6 % per tahun)
Rp. 33.000.000,00 x 6 % / thn             = Rp.   1.980.000,00
Rp.   1.980.000,00 x 5 thn                     = Rp.  9.900.000,00
Setelah 5 tahun dari modal Rp. 33.000.000,- ditambah pendapatan bunga Deposito sebesar         Rp. 9.900.000,- adalah  Rp. 42.900.000,-  
Total keuntungan Deposito selama 5 tahun Cuma sebesar 30%

b.      Investasi Pohon Jabon            :
Dari Modal yang dikeluarkan sebesar Rp. 33.000.000,- Investor mendapatkan Hak sharing atas jasanya mengeluarkan modal untuk usaha budidaya penanaman kayu jabon sebesar 50% dari Keuntungan bersih usaha, dengan Entimasi perhitungan minimal pertumbuhan kayu Jabon investor akan mendapatkan sekitar :
Rp. 217,567,350.-
Total keuntungan buat Investor (Penyandang Dana) dari Investasi Jabon selama 5 tahun sebesar 659,29 %
Bila Investor sekaligus sebagai pemilik lahan juga maka memiliki 2 (dua) hak sharing yaitu selaku Pemilik lahan sebesar 15 % dan selaku Investor sebesar 50 % jadi total kepemilikan Hak Sharingnya sebesar  65 %
Atau
mendapatkan keuntungan dari kerjasama investasi penanaman Tanaman kayu Jabon ini sebesar :
Rp. 65,270,205.- (15 %) + Rp. 217,567,350.- (50 %)
= Rp. 282.837.555,- (65 %)
ANALISA INVESTASI JABON Per Hektar
Uraian
Keterangan
Jumlah
KEUNTUNGAN
Total Penerimaan
Rp              646.800.000,-
Total Biaya
Rp                211.665.300,-
Keuntungan Bersih sebelum Sharing
Rp                435.134.700,-
Keuntungan Investor per  5 tahun
Rp                 217,567,350.-
Keuntungan Per tahun
Rp                   18.130.613,-
Keuntungan Per bulan
Rp                     3.626.123,-
Keuntungan per Hari
Rp                        120.870,-
RETURN ON INVESTMENT
Keuntungan
Rp               5435.134.700,-
Total Biaya
Rp                211.665.300,-
ROI (persen)
205.576775
REVENUE-COST RATIO
Total Penerimaan
Rp              646.800.000,-
Total Biaya
Rp                211.665.300,-
R/C Ratio (persen)
305.576775


PENUTUP

Berkarya dengan Menanam pohon adalah suatu karya yang mempunyai manfaat “Multi Efek”. Selain nilai ekonomi yang didapatkan juga nilai ekologi yang di akibatkannya, menghasilkan energi yang berdampak dapat mencegah bencana kemurkaan Alam, seperti Banjir, Erosi, Pemanasan global, dll, selain daripada itu juga, Penanaman Pohon dapat menjadi solusi sebagai penyeimbang utama bagi semua unsur di alam semesta ini. Dan Pelaku dari karya yang besar ini adalah Petani.
 Petani adalah Pahlawan yang terlupakan bahkan seringkali dilupakan, kesadaran untuk peduli dan ikut berperan  dalam menanggulangi permasalahan ini serta sentuhan kepedulian dari semua pihak sangat dibutuhkan. Ketidak percayaan dan trauma pada program yang diluncurkan di waktu sebelumnya muncul di benak para Petani. Berontak dalam diri untuk Mandiri, mulai terpatri dalam hati mereka. Tapi apa daya dengan keterbatasan ilmu pengetahuan dan pembiayaan menjadi hambatan untuk pencapaian kemandirian itu.
Kesuksesan dalam pertanian yang menjadi cita-cita mereka, kiranya itu hanya sebuah mimpi dan angan semata, terbersit dalam hati mereka, bahwa kesuksesan tersebut mustahil untuk di capai kalau kondisi moral dan mental masih seperti sekarang ini . Mari kita sadari dengan kebeningan hati, sebenarnya para Petani itu adalah Bagian utama dari pemilik Negeri ini tapi apa daya mereka  pada kenyataannya terjajah di negerinya sendiri.
Rasa Kepedulian terlahir dari kesadaran pemikiran akibat dari melihat serta mendengar kondisi Diri dengan situasi lingkungan. Dan pada kenyataannya sekarang , dapat kita fahami dengan disadari ataupun tidak, bahwa masih banyak kekurangan serta kesalahan yang terjadi pada diri dan itu tidak sejalur, menyimpang bahkan keluar dari ketentuan aturan yang sesungguhnya harus kita jalankan, sebagaimana seharusnya selaku manusia yang di Ciptakan Tuhan yang Maha Esa di alam dunia ini, pastinya di iringi dengan maksud serta tujuan penciptaan yang yang ditentukan oleh Tuhan. Mari kita persatukan Akal dan Rasa Kita, agar dapat terlahir sebuah kekuatan murni dan besar, yang menjadikan suatu kondisi diri terbaik dan benar sesuai kehendak Tuhan YME, bermanfaat dan berdaya guna buat manusia yang lainnya.
 Kebersamaan untuk bahu membahu menjadi kunci solusi dari semua permasalahan bersama ini. Persatuan dari semua komponen masyarakat yang mempunyai kesadaran dan kemampuan untuk memberikan solusi, mengenai ilmu pengetahuan dan pembiayaan sangat diharapkan, guna terciptanya suatu kemakmuran dan kesejahteraan bersama, sebagai implementasi dari Makhluk yang diciptakan sempurna oleh Tuhan yang maha Esa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar